Lalu dia keluar untuk mencarinya. Dia menemukan anak anjing itu sedang bersembunyi di balik semak-semak dan membujuknya agar mau minum susu. Anak anjing itu pun patuh dan meminumnya hingga tandas.
"Haha iyalah sesama sahabat memang seharusnya saling membantu" jawabnya sambil tersenyum. Sembari berpelukan.
Novel ini ditulis dengan concentrate on pembaca adalah remaja, sehingga masalah yang disajikan sesuai dengan permasalahan remaja.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk memberi pengertian kepada anak-anaknya agar jangan hanya memikirkan diri sendiri.
Akhirnya, mereka bertemu Pak Garam dan meminta tolong kepadanya. "Saya tak punya pengetahuan untuk menyalatkan orang mati," jawab Pak Garam singkat. "Kami tak peduli Pak Garam pandai atau tidak, tetapi tolong keluarga kami yang meninggal itu dimandikan dan disembahyangkan," tutur salah seorang utusan tersebut. Setelah berpikir panjang dan tak ragu lagi, Pak Garam akhirnya menyutujui.
Mereka akan pergi ke pulau yang ada di tengah-tengah pantai yang tak jauh dari rumah mereka. Menggunakan kapal sewaan. Walaupun mereka masih anak SD, mereka memiliki niat yang sangat berani. Mereka berjalan bersama dengan riang sambil sesekali bercanda.
Sepasang mata kecil itu mengerjap. Isi kepala si gadis kecil penuh pertanyaan tak terungkap. Hari-harinya telah berubah. la tak lagi ikut ibunya ke sekolah untuk berjualan di kantin. la tidak lagi dibonceng Ayah keliling perumahan di sore hari.
Pada suatu hari Cerpen Fiksi di hutan belantara, hiduplah seekor kancil kecil yang sangat cerdik. Ia dikenal dengan sebutan Si Kancil. Nama Si Kancil sangat terkenal di hutan tersebut karena kecerdikannya dalam mengatasi berbagai masalah.
Kemudian, cerpen juga punya fungsi yang beragam, tetapi intinya adalah menyampaikan suatu cerita atau pesan dengan cara yang singkat dan kuat.
Suatu saat, sang raja memutuskan pergi bersama anjingnya yang kurus untuk bertamasya di sebuah hutan.
Ia adalah Dokter Rana, seorang dokter muda yang sederhana dan terampil. Ayahnya adalah mantan kepala desa kami yang telah meninggal dunia.
Entah sudah berapa kali aku menoleh ke arah perahu di pantai. Learn bahkan sampai bosan untuk mengingatkanku, bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Lili adalah sahabat setia saya. Dia senantiasa menemani saya saat bermain di halaman rumah. Dia suka melompat-lompat dan berlarian di sekitar saya. Lili juga sangat suka ketika digelitik dan dipeluk. Dia memiliki sifat yang jinak dan tidak pernah menunjukkan perilaku menggigit atau mencakar.
Dan yang bisa mengubahnya hanyalah orang yang membacakan mantra untuk mengubah benda menjadi batu atau Maman sendiri. Karena Ia telah berubah menjadi batu maka Ia tidak bisa mengucapkan mantra itu kembali.